Senin, 25/11/2024 22:20 WIB

Maskapai Penerbangan AS Batalkan Lebih dari 2.000 Penerbangan Akibat Badai Musim Dingin

Maskapai Penerbangan AS Batalkan Lebih dari 2.000 Penerbangan Akibat Badai Musim Dingin

Layar menampilkan informasi penerbangan di Terminal C di Bandara Dallas Fort Worth, di Dallas, Texas, AS, 12 Januari 2024. Foto: Reuters

WASHINGTON - Maskapai penerbangan di Amerika Serikat membatalkan lebih dari 2.000 penerbangan pada Jumat waktu setempat setelah badai musim dingin yang dahsyat mematikan aliran listrik dan berdampak pada bisnis di 12 negara bagian menjelang kemungkinan terjadinya pembekuan brutal pada akhir pekan.

Sebanyak 2.058 penerbangan dibatalkan dan 5.846 penerbangan ditunda hingga pukul 17.30. ET, menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware.

Southwest Airlines (LUV.N) memimpin daftar pembatalan dengan 401 penerbangan, diikuti oleh SkyWest (SKYW.O) dengan 358 penerbangan.

“Kami memperkirakan akan ada beberapa tantangan operasional karena cuaca di Midwest hari ini dan kemungkinan besok karena cuaca musim dingin di wilayah tersebut,” kata Delta Air Lines (DAL.N).

Southwest Airlines mengatakan dalam peringatan perjalanannya bahwa beberapa penerbangannya di Chicago, Detroit dan Omaha mungkin terkena dampaknya.

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada hari Kamis memperingatkan bahwa awan, salju, dan kekuatan angin dapat menunda penerbangan di bandara tertentu.

United telah membatalkan 284 penerbangan sejauh ini, dengan beberapa pembatalan berlanjut hingga Sabtu sambil menunggu persetujuan peraturan untuk melanjutkan pengoperasian jet Boeing (BA.N) 737 MAX 9.

Maskapai tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengoperasikan beberapa penerbangan yang direncanakan dengan beralih ke jenis pesawat lain.

FAA pada hari Kamis meluncurkan penyelidikan formal terhadap 737 MAX 9 setelah panel kabin meledakkan penerbangan Alaska Airlines (ALK.N) minggu lalu di udara, sehingga memaksa pendaratan darurat.

KEYWORD :

Badai Musim Dingin Amerika Batalkan Penerbangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :